7 bulan ago39 Views3 Min Read
Sekretaris Desa Long Alongo, Sumardi didampingi staf Desa saat berdikusi tentang hasil pemetaan partisipatif desa dalam kegiatan Media Trip yang dilakukan oleh WWF Malinau. (foto: Sulaiman/Koran Kaltara)
Add Comment
Share This!
MALINAU, Koran Kaltara – Pemerintah Desa Long Alongo mengapresiasi upaya pendampingan dari WWF Malinau. Sebab, pemetaan partisipasi desa yang didampingi WWF dapat membantu penyusunan tata ruang desa. “Kami sangat berterima kasih atas pendampingan dari teman-teman WWF. Karena sudah mau membantu kami di desa untuk menyusun pemetaan potensi desa ini,” kata Sekretaris Desa Long Alongo, Sumardi kepada…
MALINAU, Koran Kaltara – Pemerintah Desa Long Alongo mengapresiasi upaya pendampingan dari WWF Malinau. Sebab, pemetaan partisipasi desa yang didampingi WWF dapat membantu penyusunan tata ruang desa.
“Kami sangat berterima kasih atas pendampingan dari teman-teman WWF. Karena sudah mau membantu kami di desa untuk menyusun pemetaan potensi desa ini,” kata Sekretaris Desa Long Alongo, Sumardi kepada wartawan, Selasa (18/12/2018) lalu.
Menurut Sumardi, apabila Pemdes melakukan sendiri dalam penyusunan tersebut, tentu akan memerlukan anggaran cukup besar. Sementara penggunaan dana desa diperuntukkan untuk program padat karya.
“Kalau menganggarkan pemetaan seperti ini tentu kegiatan-kegiatan di desa tidak akan terlaksana lagi,” jelasnya.
Karena itu, kata dia, kehadiran WWF di Desa Alongo sangat membantu memetakan tata ruang desa. Apalagi, saat ini pihaknya belum memiliki data secara detail tata ruang desa.
“Kami disini memang belum begitu banyak mengetahui data-data, baik tata ruang desa dan lain sebagainya,” imbuhnya.
Terlebih lagi menurut dia, desa juga dituntut menyusun RPJMDes selama 5 tahun. “Nah, kalau tidak ada data seperti itu, tentu kita tidak bisa melaksanakan kegiatan-kegiatan apa saja. Jadi kalau ada pemetaan ini, kita bisa mengetahui potensi-potensi apa saja bisa dikelola,” ungkapnya.
Kedepan dia berharap tidak hanya pemetaan tata ruang desa atau pemukiman warga, tetapi juga pemetaan terhadap tata ruang pemukiman baru, tempat berladang dan beberapa potensi di desa ini.
“Mudah-mudahan kedepan teman-teman WWF bisa lagi mendampingi pemetaan ini,” jelasnya.
Karena, kata dia, masyara
0 Komentar untuk "ok"